Telusuri
24 C
id
  • Sign in / Join
  • Blog
  • Forums
Pemuda Kuningan
Buy template blogger
  • News
  • Eksekutif
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Kesehatan
    • Budaya
    • Wisata
  • Politik
    • Video
  • Olahraga
  • Video
  • Featured
    • Home - Homepage
    • Home - Post Single
    • Home - Post Label
    • Home - Post Search
    • Home - Post Archive
    • Home - Eror 404
    • RTL LanguageNew
    • ChangelogNew
Pemuda Kuningan
Telusuri
Beranda Ekonomi Headline kesehatan News Temuan Kadar Nitrit MBG Di Bandung Barat 4 Kali Batas Aman, Uha : racun Yang Dilindungi Proyek Korup
Ekonomi Headline kesehatan News

Temuan Kadar Nitrit MBG Di Bandung Barat 4 Kali Batas Aman, Uha : racun Yang Dilindungi Proyek Korup

Abas
Abas
04 Okt, 2025 0 0
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp


Kuningan, pemudakuningan.id - Program mercusuar Makan Bergizi Gratis (MBG), yang katanya bakal mengangkat derajat gizi 82,9 juta anak sekolah dari kubangan stunting, kini terbukti jadi racun mematikan. Data media Kompas edisi tanggal 3 Oktober 2025 menggebrak: kadar nitrit pada menu MBG di kabupaten Bandung Barat—melon dan lotek—mencapai 3,91 mg/L dan 3,54 mg/L, nyaris empat kali batas aman EPA (1 mg/L). Hasilnya? 1.315 anak siswa terkapar dengan kondisi mual, muntah, pusing, lemas, bahkan sesak napas. Ini bukan lagi kegagalan biasa—ini kejahatan terorganisir yang disembunyikan dibalik anggaran triliunan dan air mata buaya.


Jangan salah, nitrit ini bukan datang dari angin. Investigasi awal menunjukkan dua penyebab utama: pertama, penggunaan pengawet berlebihan untuk mengawetkan makanan yang dimasak malam hari dan disantap siang—logika bodoh yang mengorbankan anak-anak. Kedua, proses memasak suhu tinggi yang mengubah nitrit jadi nitrosamin, senyawa karsinogenik yang memicu kanker lambung dan pankreas. 


Garam, yang jadi pemicu tambahan nitrit dari nitrat alami dalam sayur, malah diperparah lagi dengan penyimpanan distribusi yang amburadul. Ini bukan gizi—ini adalah bom waktu yang lambat laun sengaja dilempar ke perut anak bangsa!


Jika mencurigai adanya sabotase ya wajar. Anggaran Rp 71 triliun cuma terserap Rp 13 triliun dengan sisanya Rp 58 triliun lenyap entah ke kantong siapa. Di balik dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), konon ada tangan kuat—yang membuat kritik ditolak mentah-mentah.


Bukan kebetulan kalau menu ultra-processed (nugget, sosis) yang kaya nitrit dan digoreng dengan suhu tinggi jadi andalan MBG. Ini bukan soal ketidaktahuan—ini soal keserakahan yang melindungi proyek politik, bukan niat untuk memberikan makanan bergizi untuk anak. Sejak bulan Januari total korban keseluruhan secara nasional sudah mencapai 5.626 anak siswa sekolah, dan tragedi memilukan Bandung Barat cuma puncak gunung es dari skandal ini!


Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menangis dan meminta maaf pada tanggal 26 September lalu, tapi itu cuma drama murahan. Janji adanya sertifikasi SLHS dan evaluasi dapur tidak akan berarti apa-apa kalau akar masalahnya dibiarkan—korupsi dan kompetensi nol. 


Bandingkan dengan Korea, Cina, atau Amerika, dimana kantin sekolah berdiri mandiri, chef terlatih, dan inspeksi kesehatan rutin menjadi standar. Di sana, makan bukan di kelas sembarangan, tapi di ruang khusus yang terjamin higienis—tanpa embel-embel proyek balas jasa kampanye. Kenapa kita tidak bisa meniru mereka, malah memilih racun berkedok gizi?


Solusinya sederhana tapi harus radikal: HENTIKAN MBG SEKARANG! Serahkan proses masak untuk anak-anak kita kepada sekolah masing-masing—negara cukup menggelontorkan anggaran dan melakukan monitor ketat. Dapur sekolah diawasi kepala sekolah atau orang tua atau melalui kerjasama dengan koperasi sekolah misalnya akan jauh lebih baik. 


Kalau ada kasus keracunan, evaluasi langsung ke sekolah, bukan SPGG yang kebal kritik. Bangun kantin sederhana di setiap sekolah, buat SOP ketat: masak harian dengan bahan makanan segar, nol pengawet berlebih, dan cek laboratorium rutin. Anggaran yang sekarang mubazir bisa dipakai untuk membangun proyek infrastruktur atau program lain terkait pemenuhan layanan dasar.


Pihak sekolah punya tanggung jawab besar kepada murid dan para orang tua—mereka takut kalau anak siswa terkena racun, berbeda dengan pejabat SPPG yang cuma takut kena audit. Koperasi sekolah bisa untung, menggali potensi lokal, dan anak-anak bisa makan dengan aman tanpa rasa was-was. 


Tapi kalau pemerintah terus keras kepala dan membabi buta menjalankan MBG, ini bukan lagi soal gizi—tapi soal niat jahat yang menyamar di balik janji manis. Publik harus bangkit untuk memberikan tekanan. Cukup sudah anak-anak generasi penerus bangsa menjadi korban kelinci percobaan. Waktunya selamatkan masa depan bangsa!




Kuningan, 4 Oktober 2025

Uha Juhana

Ketua LSM Frontal


.AY

Via Ekonomi
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Postingan Lama Tak ada hasil yang ditemukan
Postingan Lebih Baru

Anda mungkin menyukai postingan ini

Posting Komentar

- Advertisment -
Responsive Advertisement
- Advertisment -
Responsive Advertisement

Featured Post

Temuan Kadar Nitrit MBG Di Bandung Barat 4 Kali Batas Aman, Uha : racun Yang Dilindungi Proyek Korup

Abas- Oktober 03, 2025 0
Temuan Kadar Nitrit MBG Di Bandung Barat 4 Kali Batas Aman, Uha : racun Yang Dilindungi Proyek Korup
Kuningan, pemudakuningan.id - Program mercusuar Makan Bergizi Gratis (MBG), yang katanya bakal mengangkat derajat gizi 82,9 juta anak sekolah dari kubangan st…

Most Popular

Gelombang Protes Guncang Desa Kalapagunung, Warga Desak Ngabihi Mundur Gara-Gara Kasus Asusila

Gelombang Protes Guncang Desa Kalapagunung, Warga Desak Ngabihi Mundur Gara-Gara Kasus Asusila

September 30, 2025
Aliran Sungai Cimarilit Kembali Tercemar Kohe, MPK Soroti Kegagalan Tata Kelola Ruang di Kuningan

Aliran Sungai Cimarilit Kembali Tercemar Kohe, MPK Soroti Kegagalan Tata Kelola Ruang di Kuningan

September 29, 2025
Ranting Cup Ciporang Antar RT Resmi Dibuka, Ketua MPC PP Kuningan Lakukan Tendangan Pertama

Ranting Cup Ciporang Antar RT Resmi Dibuka, Ketua MPC PP Kuningan Lakukan Tendangan Pertama

September 28, 2025

Editor Post

Gelombang Protes Guncang Desa Kalapagunung, Warga Desak Ngabihi Mundur Gara-Gara Kasus Asusila

Gelombang Protes Guncang Desa Kalapagunung, Warga Desak Ngabihi Mundur Gara-Gara Kasus Asusila

September 30, 2025
Karnaval Budaya Hari Jadi Kuningan ke-527 Digelar 5 Oktober

Karnaval Budaya Hari Jadi Kuningan ke-527 Digelar 5 Oktober

September 25, 2025
Kuningan Fair Tinggalkan Sampah, H+4 Masih Menumpuk — Ade Kurniawan (Huma) Desak Pemerintah Jangan Cuci Tangan!

Kuningan Fair Tinggalkan Sampah, H+4 Masih Menumpuk — Ade Kurniawan (Huma) Desak Pemerintah Jangan Cuci Tangan!

September 13, 2025

Popular Post

Gelombang Protes Guncang Desa Kalapagunung, Warga Desak Ngabihi Mundur Gara-Gara Kasus Asusila

Gelombang Protes Guncang Desa Kalapagunung, Warga Desak Ngabihi Mundur Gara-Gara Kasus Asusila

September 30, 2025
Aliran Sungai Cimarilit Kembali Tercemar Kohe, MPK Soroti Kegagalan Tata Kelola Ruang di Kuningan

Aliran Sungai Cimarilit Kembali Tercemar Kohe, MPK Soroti Kegagalan Tata Kelola Ruang di Kuningan

September 29, 2025
Ranting Cup Ciporang Antar RT Resmi Dibuka, Ketua MPC PP Kuningan Lakukan Tendangan Pertama

Ranting Cup Ciporang Antar RT Resmi Dibuka, Ketua MPC PP Kuningan Lakukan Tendangan Pertama

September 28, 2025

Populart Categoris

Pemuda Kuningan

About Us

Pemuda Kuningan berkembang, berkontribusi, dan menjadi agen perubahan..

Contact us: contact@gmail.com

Follow Us

© pemuda kuningan (PK)
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Advertisement
  • Contact Us