Budaya
Ekonomi
Headline
News
KUNINGAN, (PK) – Meriah di panggung, tapi meninggalkan tumpukan masalah. Itulah potret Kuningan Fair dalam rangka Hari Jadi Kuningan yang kini menuai kritik keras. Hingga H+4 pasca acara, sampah plastik, botol, hingga sisa dagangan masih berserakan di pusat wisata Open Speas Galeri.
Kuningan Fair Tinggalkan Sampah, H+4 Masih Menumpuk — Ade Kurniawan (Huma) Desak Pemerintah Jangan Cuci Tangan!
KUNINGAN, (PK) – Meriah di panggung, tapi meninggalkan tumpukan masalah. Itulah potret Kuningan Fair dalam rangka Hari Jadi Kuningan yang kini menuai kritik keras. Hingga H+4 pasca acara, sampah plastik, botol, hingga sisa dagangan masih berserakan di pusat wisata Open Speas Galeri.
Kondisi ini membuat Ade Kurniawan alias Huma, Ketua PP PAC Cilimus, angkat suara. Ia menuding panitia dan pemerintah daerah lalai dalam menyiapkan skema pengelolaan sampah pasca kegiatan.
“Ini memalukan. Event sebesar Kuningan Fair mestinya bisa memberi contoh baik. Tapi yang terlihat justru sampah yang menumpuk sampai berhari-hari. Pertanyaannya: siapa yang harus bertanggung jawab? Jangan hanya jago bikin acara ramai, tapi lemah dalam urusan kebersihan,” tegas Huma dengan nada geram.
Investigasi di lapangan menunjukkan bahwa tidak ada penanganan serius pasca kegiatan. Tong sampah terbatas, armada pengangkut minim, dan koordinasi antar pihak lemah. Akibatnya, sampah menumpuk di sekitar alun-alun, taman kota, hingga jalan utama yang menjadi pusat Kuningan Fair.
Fakta ini menimbulkan pertanyaan serius: apakah panitia hanya sibuk mencari keuntungan dari event, sementara urusan pasca acara diabaikan? Ataukah dinas lingkungan hidup dan pemerintah daerah yang menutup mata dengan dalih keterbatasan anggaran?
Huma menegaskan, pemerintah daerah harus segera memberi jawaban jelas kepada masyarakat. “Jangan ada sikap cuci tangan. Kalau ini dibiarkan, wajah Kuningan akan terus tercoreng setiap kali ada perayaan besar,” ujarnya.
Kini publik menunggu, apakah pemerintah daerah akan segera turun tangan membersihkan sekaligus mengevaluasi sistem pengelolaan sampah di setiap event, ataukah masalah ini hanya akan jadi tumpukan isu yang terkubur bersama tumpukan sampah ?
(AY)
Via
Budaya
Posting Komentar