Menjelang Aksi Damai di TNGC, Uha Juhana: “Selamat Datang Generasi Baru Kuningan”
Kuningan, pemudakuningan.id – Menjelang aksi unjuk rasa damai yang akan digelar pada Rabu, 10 Desember 2025, berbagai elemen masyarakat Kuningan bersiap menyuarakan kepedulian mereka terhadap sejumlah persoalan lingkungan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC). Menyambut momentum tersebut, Ketua LSM Frontal, Uha Juhana, menyampaikan apresiasi sekaligus pandangannya mengenai peran generasi muda dalam perubahan sosial di Kabupaten Kuningan.
Dalam keterangannya, Uha menyebut bahwa kini telah tumbuh “tunas-tunas bangsa” di Kuningan—generasi baru yang menurutnya memiliki kompetensi, imajinasi, serta keberanian untuk membawa perubahan positif bagi daerah.
“Mereka bukan pewaris pasif sejarah, tetapi pencipta masa depan. Mereka adalah Free Generation—Generasi Bebas—yang hadir sebagai antitesis terhadap model generasi lama yang selama ini menghambat lompatan kemajuan,” ujarnya.
Uha menilai masa depan Kuningan tidak lagi bertumpu pada cara pandang lama yang dinilainya tidak relevan. Menurutnya, generasi baru memiliki keberanian dan optimisme untuk menghadapi perubahan global serta menentukan arah baru bagi daerah.
“Kuningan tidak sedang mencari nostalgia. Kuningan sedang mencari arah baru. Teruslah berinisiatif tanpa menunggu izin dari sejarah,” katanya.
Dalam pernyataannya, Uha juga mengangkat tema tentang makna kemerdekaan dan kebebasan, yang ia sebut sebagai pembebasan dari berbagai bentuk penindasan, ketakutan, hingga pembodohan yang menghambat perkembangan manusia.
Ia menggambarkan berbagai konsep sosial seperti keadilan, kesejahteraan, dan kebebasan sebagai “kata-kata indah” yang sering muncul dalam wacana publik, namun belum sepenuhnya hadir dalam pengalaman nyata masyarakat.
Menjelang aksi damai esok hari, Uha menyebut momentum ini sebagai penanda lahirnya Free Generation, sebuah generasi yang ia gambarkan sebagai progresif, antisipatif, berpikir sekuler, dinamis, dan tidak lagi terikat pada pola-pola lama.
“Free Generation bukan pembangkang; mereka adalah konsekuensi logis sejarah. Mereka berorientasi pada kemajuan, keberdikarian, dan kebebasan,” ujarnya.
Uha juga menekankan bahwa perubahan yang dimaksud bukanlah kekerasan fisik, melainkan “revolusi kesadaran” untuk mengakhiri dominasi pola pikir lama yang menurutnya tidak lagi relevan dengan tantangan zaman.
Di akhir pernyataannya, ia menyambut hadirnya gelombang baru anak muda yang siap membangun sejarah baru di Kabupaten Kuningan.
“Selamat datang kemerdekaan. Selamat datang perubahan. Selamat datang generasi bebas konkret yang akan menuliskan sejarah baru bagi Kabupaten Kuningan.”
.AY

Posting Komentar